Pages

Labels

Rabu, 03 April 2013

Materi Lab B Nusamandiri


http://www.ziddu.com/download/21940799/MateriJavadariforumdosen.rar.html

Pengertian Jurnal

   A.   Pengertian Jurnal
Jurnal adalah terbitan berkala yang berbentuk pamflet ber-seri berisi bahan yang sangat diminati orang saat di terbitkan.
    B.   Tujuan Penerbitan Jurnal
Tujuan penerbitan jurnal ilmiah, pada awalnya adalah untuk memungkinkan para filsuf dan ilmuwan mengomunikasikan ide dan pemikiran mereka kepada orang lain yang tertarik dalam subjek yang sama atau yang berdekatan. Alasan yang  sama juga berlaku saat ini. Komunikasi melalui jurnal lebih cepat, dan bahkan lebih cepat lagi dengan versi elektronik, dibandingkan dengan publikasi buku. Publikasi buku dapat dilakukan setelah publikasi jurnal, atau publikasi jurnal merupakan satu-satunya rekaman yang tersedia. Jurnal jenis ini biasanya diterbitkan oleh masyarakat/asosiasi profesi atau ilmiah, universitas atau institusi belajar lainnya, atau penerbit komersial.
    C.   Macam dan Jenis Jurnal
Ada berbagai macam jenis jurnal, antara lain:
·         Jurnal ilmiah: Terbitan berkala yang berbentuk pamflet yang berisi bahan ilmiah yang sangat diminati saat di terbitkan.
·         Jurnal Akuntansi: Semua transaksi keuangan suatu badan usaha atau organisasi yang di catat secara kronologis dan bertujuan untuk pendataan. Dalam akuntansi di kenal 2 macam jurnal,yaitu:
Ø  Jurnal umum: Catatan akuntansi permanen yang pertama, yang di gunakan untuk mencatat transaksi keuangan perusahaan secara kronologis dengan menyebutkan akun yang ada di debet maupun kredit.
Ø  Jurnal khusus: Jurnal yang dapat di kelompokkan sesuai dengan jenis transaksinya.
Selain jurnal, masih ada berbagai macam tebitan berkala, antara lain:
·         Majalah: Terbitan berkala yang bukan harian, setiap keluar di beri halaman terpisah, biasanya di identifikasi dengan tanggal dan bukan nomor ber-seri.
·         Bulletin: Terbitan berkala resmi yang di keluarkan lembaga atau organisasi profesi ilmiah serta memuat berita, hasil, dan laporan kgiatan dalam satu bidang.
·         Warkat warta: Terbitan pendek berisi berita, termasuk kemajuan keilmuan yang berisi catatan singkat yang mengutarakan materi secara umum dan tidak mendalam.
Selain itu, dari sisi teknis isi ada 3 macam berkala ilmiah, yaitu:
·         Majalah teknis ilmiah: Majalah yang memuat hasil dan temuan baru penelitian. Biasanya di gunakan sebagai sarana untuk komunikasi para pakar spesialis.
·         Berkala semi ilmiah: Terbitan berkala yang memuat tulisan teknis dengan cakupan yang bersifat siklopedia dan di tujukan bagi mereka yang bukan ahli atau spesialis dalam bidang yang di maksudkan.
·         Berkala sekunder: Berisi  abstrak atau ringkasan majalah primer yang disebut pula berkala penyari (abstracting jurnal).
Selain itu, untuk keperluan pendidikan ada pula yang di sebut berkala tinjauan yang memuat berbagai artikel ilmiah sejenis yang terbit beberapa tahun terakhir untuk memberikan gambaran kemajuan menyeluruh suatu topik. Berdasarkan macam, pengertian, dan jenis jurnal di atas, yang di maksud dengan jurnal ilmiah adalah terbitan berkala yang berisi kajian-kajian ilmiah yang spesifik dan dalam bidang tertentu.  
      D.   Perbedaan Jurnal dan Artikel
Jurnal merupakan terbitan berkala berbentuk pamflet, sedangkan artikel menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah karya tulis lengkap. Misalnya, laporan berita atau esai dalam majalah. Menurut definisi ini, sebuah artikel idealnya membahas seluk beluk suatu tema secara tuntas. Oleh karena itu, beberapa orang mencoba untuk merinci ciri-ciri sebuah artikel sebagai berikut:
·         Lugas
·         Logis
·         Tuntas
·         Objektif
·         Cermat
·         Jelas dan padat
Akan tetapi, karena tidak adanya aturan baku sebuah artikel, maka sebagian orang menyanggah pendapat mengenai ciri-ciri artikel di atas. Karena, penulisan artikel bisa tergantung oleh tujuan penulisan artikel tersebut.
Tujuan pembuatan artikel antara lain:
·         Tujuan Penugasan
·         Tujuan Informasi
·         Tujuan Persuasi (membujuk)
·         Tujuan Entertainment
·         Tujuan Eksistensi
·         Tujuan Kreatif
·         Tujuan Pemecahan masalah
       E.   Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Penulisan Jurnal
·         Maksud dan tujuan penulisan jurnal
·         Ruang lingkup jurnal tersebut
·         Bahasa yang di gunakan dalam jurnal
·         Bentuk naskah jurnal
·         Isi naskah jurnal
·         Judul karangan dan nama pengarang
·         Daftar pustaka
·         Alamat redaksi
       F.    Desain Jurnal
Desain adalah suatu rencana yang didasarkan pada suatu konsep yang dibuat sebelum menerbitkan suatu jurnal. Sedangkan ukuran, bentuk dan penampilan atau struktur pengaturan elemen-elemen jurnal disebut format. Dan cara elemen-elemen diatur pada halaman tertentu disebut tata letak ( lay out ).
Dalam semua komunikasi cetak, desain yang baik dapat membantu dan menyinari isinya. Kombinasi desain yang baik dan isi yang miskin bisa gagal, tetapi apa yang tampil miskin dengan isi yang bagus kadang-kadang mampu bertahan dan berhasil baik.  
G.  Format dan Isi Jurnal
Artikel jurnal atau karya tulis ilmiah bergaya jurnal, biasanya terdiri dari bagian-bagian seperti: Judul, pengarang dan afiliasi institusi, abstrak, pengantar, metode, hasil, diskusi, penghargaan, dan rujukan.
Susunan bagian yang akan tampil dalam suatu artikel jurnal adalah sebagai berikut:
Proses
Bagian
Apa yang telah saya lakukan secara singkat?
Abstrak
Apa masalahnya?
Pengantar
Bagaimana saya memecahkan masalah tersebut?
Bahan-bahan dan metode
Apa yang saya temukan?
Hasil
Apa maknanya?
Diskusi
Siapa yang membantu?
Penghargaan
Karya siapa yang saya rujuk?
Rujukan
Informasi tambahan
Lampiran
Ø  Judul, Nama Pengarang, dan Afiliasi Institusi
Fungsi:
Artikel biasanya dimulai dengan judul singkat yang menggambarkan isi karya tersebut. Sebaiknya menggunakan kata-kata deskriptif yang benar-benar berhubungan dengan isi karya. Kebanyakan pembaca akan menentukan karya tersebut melalui database elektronik dengan menelusur kata kunci yang ditemukan pada judul.
format:
·         Judul sebaiknya diketengahkan pada bagian atas halaman pertama, tidak digaris bawah ataupun cetak miring.
·         Nama pengarang (pengarang utama pertama) afiliasi institusi dicantumkan dua spasi setelah judul dan diketengahkan. Jika pengarang lebih dari dua, nama dipisahkan dengan tanda koma, kecuali untuk nama terakhir dipisahkan dengan menggunakan kata “dan”.
Ø  Abstrak
Fungsi:
Abstrak adalah ringkasan aspek-aspek utama dari keseluruhan karya tulis, biasanya dalam satu paragraf dengan urutan sebagai berikut:
1.      Masalah yang diselidiki (atau tujuan), (diambil dari pengantar). Sebutkan tujuan dengan jelas pada kalimat pertama atau kedua.
2.      Rancangan percobaan dan metode yang digunakan, (diambil dari metode). Ungkapkan dengan jelas rancangan dasar studi, sebutkan atau uraikan dengan ringkas metodologi dasar dan teknik kunci yang digunakan.
3.      Temuan utama termasuk hasil kuantitatif, atau kecenderungan (diambil dari hasil). Laporkan semua hasil dengan menjawab masalah yang telah dikemukakan, identifikasi kecenderungan, perubahan relatif atau perbedaan-perbedaan, dsb.
4.      Ringkasan interpretasi dan kesimpulan (diambil dari diskusi). Sebutkan dengan jelas implikasi dari hasil yang diperoleh.
Jika judul dapat memberikan pernyataan sangat sederhana tentang isi suatu artikel, maka abstrak memberikan uraian lebih terperinci untuk masing-masing aspek utama dari karya tersebut. Setiap aspek dapat terdiri dari dua atau tiga kalimat. Abstrak membantu pembaca untuk memutuskan apakah mereka ingin membaca seluruh karya tersebut. Abstrak merupakan satu-satunya bagian dari suatu karya yang dapat diperoleh melalui penelusuran literatur elektronik, atau abstrak yang dipublikasikan.
Ø  Pengantar
Fungsi:
1.      Memperlihatkan konteks dari karya yang diperlukan. Pengantar diisi dengan mendiskusikan literatur utama penelitian (dengan kutipan) dan meringkaskan pemahaman kita terkini tentang masalah yang diselidiki.
2.      Menyatakan tujuan dari karya dalam bentuk hipotesis, pertanyaan, atau masalah yang diselidiki.
3.      Menjelaskan dengan ringkas dasar pemikiran atau alasan dan pendekatan,dan jika memungkinkan, hasil yang mungkin diperoleh dari hasil studi tersebut.
Suatu pengantar harus dapat menjawab pertanyaan:apa yang telah saya pelajari? Mengapa hal tersebut menjadi suatu masalah yang penting? Apa yang kita ketahui tentang hal tersebut sebelum saya melakukan studi ini? Bagaimana studi ini bisa memajukan pengetahuan?.
Ø  Metode
Dalam bagian ini, kita menguraikan dengan jelas bagaimana kita melaksanakan studi tersebut, dengan struktur dan organisasi sebagai berikut:
1.      Subjek yang digunakan (tumbuhan, hewan, manusia,dsb.) dan penanganannya, kapan dan dimana studi tersebut dilakukan (jika lokasi dan waktu menjadi faktor penting).
2.      Jika studi lapangan, suatu uraian tentang tempat studi termasuk fitur fisik dan biologis dari lokasi yang sesungguhnya.
3.      Percobaan atau rancangan sampel (antara lain bagaimana percobaan atau studi distrukturisasi, contoh, kontrol, perlakuan, variabel yang diukur, berapa banyak sampel yang kumpulkan, replikasi, dsb.).
4.      Protokol untuk pengumpulan data, antara lain bagaimana prosedur penyelidikan telah dilakukan.
5.      Bagaimana data tersebut dianalisis (prosedur statistik yang digunakan).
Penyajian sebaiknya diorganisasikan sehingga pembaca akan memahami alur logis dari penyelidikan tersebut, untuk itu diperlukan sub-heading. Secara umum, diberikan rincian kuantitatif (berapa banyak, berapa lama,kapan, dsb.) tentang prosedur penyelidikan tersebut sehingga ilmuwan lain dapat mereproduksinya. Kita juga harus menjelaskan prosedur statistik yang digunakan untuk menganalisis hasil, termasuk tingkat probabilitasnya.
Ø  Hasil
Fungsi:
Menyajikan hasil utama secara objektif, tanpa interpretasi dalam suatu susunan logis dan teratur menggunakan bahan ilustratif (tabel dan gambar) maupun teks. Ringkasan analisis statistik dapat dimuat dalam bentuk teks (biasanya dalam tanda kurung) tabel atau gambar yang relevan (dalam bentuk legenda atau catatan kaki terhadap tabel atau gambar). Hasil seharusnya diorganisasikan dalam suatu seri tabel dan atau gambar secara berurutan untuk menyajikan temuan utama dalam susunan logis.
Ø  Diskusi
Fungsi:
Untuk menginterpretasikan hasil yaitu apa yang telah diketahui tentang subjek penyelidikan tersebut, dan menjelaskan pemahaman baru terhadap masalah yang telah dikemukakan dengan memperhatikan hasil yang diperoleh.
Ø  Penghargaan
Jika di dalam penyelidikan tersebut kita memperoleh suatu bantuan penting dalam hal pemikiran, perancangan, pelaksanaan pekerjaan, atau memperoleh bahan-bahan dari seseorang, kita harus menghargai bantuan mereka atas layanan atau bahan-bahan yang disediakan.
Ø  Rujukan
Fungsi:
Bagian rujukan atau literatur yang dikutip menyajikan suatu daftar rujukan yang benar-benar dikutip dalam karya tulis, yang disusun secara alfabetis. Di dalam tulisan (terutama pada pengantar dan diskusi), setiap merujuk pada suatu sumber informasi, kita harus membuat kutipan darimana informasi tersebut diperoleh. Cara paling sederhana untuk itu adalah dengan menggunakan tanda kurung, dan mencantumkan nama akhir pengarang dan tahun publikasi di dalamnya. Beberapa jurnal seperti science, menggunakan sistem nomor untuk rujukan.

Senin, 01 April 2013

ROM, ROOT, & KERNEL

ROM, ROOT, & KERNEL

Q1: Apakah itu ROM atau Firmware ?
A1: ROM atau Firmware adalah tempat dimana operating system yang berjalan di handphone kita di install atau di taruh. Dalam hal ini adalah Google Android versi 4.0 Ice Cream Sandwich (ICS).
Secara sederhana jika anda mengganti ROM berarti anda sebenarnya sedang melakukan install ulang OS ke dalam HP anda.
lalu Custom ROM itu apa? Custom ROM adalah OS Android yang dikostumisasi sehingga memenuhi keinginan dari si pembuat Custom ROM. ada ROM yang ditujukan untuk Batere, ada yang ditujukan untuk Performa.
jadi untuk memilih ROM mana yang cocok untuk anda, kembali kepada diri anda sendiri.

Q2: Apa itu kernel ?
A2: Kernel adalah bagian dari HP yang menangani Driver, Power Management, dll. oleh karena itu Kernel secara tidak langsung berdampak cukup besar dengan performa HP itu sendiri.
ada banyak custom kernel yang ada, namun tidak semua custom Kernel cocok dengan custom ROM yang ada.

Q3: Apa sih root / rooting itu ?
A3: Root adalah user account di Linux (Android dikembangkan berbasis Linux) yang memiliki segala akses. Root user dapat meng-edit apapun di system. Demi alasan keamanan, user biasa tidak memiliki semua akses di system. Saat kita melakukan rooting di SGNote 10,1" maka kita akan mendapatkan akses untuk membaca dan menulis di system dimana sebelumnya tidak dimiliki dan kita juga dimungkinkan untuk menjalankan beberapa perintah didalam Terminal.

Q4: Bagaimana caranya mengecek firmware yang ada di SGN 10,1" saya ?
A4: Masuk ke Phone lalu ketik *#1234# maka di layar SGNote 10,1" akan ditampilkan ketiga versi firmware (PDA, Modem, CSC). Jangan kaget atau heran bila versi firmware mungkin berbeda satu sama lain walaupun saat flashing/update firmware kita hanya menggunakan 1 versi firmware.

Q5: Manakah firmware yang paling baik untuk SGNote ?

A5: Firmware adalah sama. Tidak ada yang terbaik. Tapi tentunya firmware terbaru berisi perbaikan dari firmware sebelumnya.

Q6 : Apa itu recovery mode ?
A6 : Recovery mode adalah mode yang biasa digunakan untuk melakukan flashing ROM / kernel / CWM flashable zip tanpa menggunakan odin, wipe data / factory reset, backup dan restore ROM, wipe dalvik cache, dan wipe battery stat. Agar recovery mode dapat digunakan secara optimal, sangat disarankan untuk menginstall Clockwork Mod yang sudah tergabung dalam kernel yang digunakan untuk rooting.

Modul Semester 7 Nusamandiri

Silakan Download :
http://www.ziddu.com/download/21931422/Semester_7.rar.html

Cara Membuat Teks Berjalan di Blog

Cara Membuat Teks Berjalan di Blog - Pernah tidak sobat melihat tulisan / teks yang mondar - mandir di suatu blog?? saya rasa pasti sudah pernah.. namanya marquee sob! fungsinya sebenarnya hanyalah sebagai hiasan di blog, hampir sama dengan headline news ( baca : memasang headline news di blog ) cuma yang ini lebih mudah ngaturnya, terutama dalam mengatur gerakan / prilaku teks yang di inginkan. Sobat yang tertarik membuat tulisan yang mondar - mandir ini, silahkan ikuti terus tutorialnya.

Cara Membuat Tulisan Berjalan di Blog

1. Tulisan bergerak dari kanan ke kiri
 <marquee direction="left" scrollamount="2" align="center">Contoh Tulisan Berjalan</marquee>
 hasilnya
Contoh Tulisan Berjalan

2. Tulisan bergerak dari kiri ke kanan
 <marquee direction="right" scrollamount="2" align="center"> Contoh Tulisan Berjalan </marquee>
 hasilnya
Contoh Tulisan Berjalan

3. Teks bergerak bolak balik ( mondar - mandir ) dari kiri ke kanan
<marquee direction="left" scrollamount="2" align="center" behavior="alternate"> Contoh Tulisan Berjalan </marquee>
hasilnya
Contoh Tulisan Berjalan


4. Teks bergerak bolak balik ( mondar - mandir ) dari kanan ke kiri
<marquee direction="right" scrollamount="2" align="center" behavior="alternate"> Contoh Tulisan Berjalan </marquee>
hasilnya
Contoh Tulisan Berjalan


5. Teks bergerak dari atas ke bawah
 <marquee direction="down" scrollamount="2" align="center"> Contoh Tulisan Berjalan </marquee>
 hasilnya
Contoh Tulisan Berjalan

6. Teks bergerak dari bawah ke atas
 <marquee direction="up" scrollamount="2" align="center"> Contoh Tulisan Berjalan </marquee>
hasilnya
Contoh Tulisan Berjalan

7. Teks bergerak mondar- mandir dari atas ke bawah
 <marquee direction="up" scrollamount="2" align="center" behavior="alternate"> Contoh Tulisan Berjalan </marquee>
hasilnya
Contoh Tulisan Berjalan

8. Teks bergerak zig - zag ( diagonal ) memantul
 <center><marquee direction="up" scrollamount="2" align="center" behavior="alternate" width="90%"><marquee direction="right" behavior="alternate"> Contoh Tulisan Berjalan </marquee></marquee></center>
 hasilnya


Contoh Tulisan Berjalan

9. Teks bergerak zig - zag ( diagonal ) tembus
 <center><marquee direction="up" scrollamount="2" align="center" behavior="alternate" width="90%"><marquee direction="right"> Contoh Tulisan Berjalan </marquee></marquee></center>
hasilnya


Contoh Tulisan Berjalan

Cara memasang :
1. Login ke akun blog sobat
2. Klik rancangan --> Elemen laman --> Tambah gadget --> HTML/Javascript
3. Masukkan kode marquee dari salah satu tulisan berjalan diatas
4. Klik save dan lihat hasilnya.

tambahan :
  • Direction : untuk mengatur pola gerakan teks (left, right, up dan down)
  • Scrollamount : untuk mengatur kecepatan gerakan teks. Naikkan angkanya ( dari 2 menjadi 3 ) untuk mempercepat gerakan dan sebaliknya.
  • Behavior ( scroll/slide/alternate ): untuk mengatur prilaku gerakan.
  • Untuk menambahkan background, padding, border, color, dll pada marquee, silahkan sisipkan  kode marquee antara kode berikut
<div style="background: #000000; border: 2px solid #FF0000; color: white; font-size: 20px; font-weight: bold; letter-spacing: 0.5em; padding: 15px;">
<marquee direction="left" scrollamount="6" align="center">Contoh Tulisan Berjalan</marquee>
</div>

hasilnya :
Contoh Tulisan Berjalan

  • Untuk menyisipkan link pada marquee, gunakan kode berikut :
<div style="background: #FFFFFF; border: 2px solid #FF0000; color: black; font-size: 20px; font-weight: bold; letter-spacing: 0.2em; padding: 15px;">
<marquee direction="left" scrollamount="6" align="center"><a href="http://christiantatelu.blogspot.com/2012/03/cara-membuat-teks-berjalan-di-blog.html"/>Cara Membuat Teks Berjalan di Blog</a></marquee>
</div>
catatan :
ganti tulisan yang berwana biru dengan Url yang di inginkan.
hasilnya :
  • Contoh lain penggunaan link pada marquee yaitu dengan menggunakan kode berikut :
<marquee onmouseover="this.stop()" onmouseout="this.start()" scrollamount="2" direction="up" width="100%" height="100" align="center">
<a href=" http://christiantatelu.blogspot.com/2012/03/cara-membuat-permalink-di-blog.html/">cara membuat permalink di blog</a><br/>
<a href="http://christiantatelu.blogspot.com/2012/03/cara-membuat-logo.html">cara membuat logo</a><br/>
<a href="http://christiantatelu.blogspot.com/2012/03/blog-di-blogspot-dan-blog-di-wordpress.html">blog di blogspot dan blog di wordpress</a><br/>
</marquee>
catatan :
kode yang di cetak tebal adalah perintah pada teks untuk terhenti ketika di lewati pointer
Hasilnya :

Sekian posting cara bikin tulisan berjalan nya....

Agar Blog Banyak Pengunjung

Agar Blog Banyak Pengunjung

Agar Blog Banyak Pengunjung - Wah.. udah lama nich nggak posting.. Mengawali pagi yang cerah ini, kali ini saya akan memposting tentang cara agar blog banyak pengunjung. Visitor adalah harga mati dalam dunia blog.. Betul? Untuk apa kita mengoptimasi template , memakai beribu hiasan di blog, dan menulis artikel se orisinil mungkin yang nantinya hanya kita sendiri yang menikmatinya ? Blog kita butuh dipromosikan.. Promosi bisa dilakukan dengan berbagai cara.. Diantaranya
1. Memperkenalkan blog ke Berbagai Search engine ( khususnya Google, yahoo, dan Bing). Klik disini!
2. Memperkenalkan Blog ke Blog yang lain ( dalam hal ini "Blogwalking" ).
3. Memperkenalkan Blog ke Jejaring Social ( Khususnya Facebook dan Twitter).
4. Memperkenal Blog Ke Forum - Forum Online.
5. Memperkenalkan Blog Ke Social Bookmarking

Dan untuk satu hal penting yang menjadi hidup matinya blog, yaitu BACKLINK. Backlink itu akan ada dengan sendirinya jika sobat melakukan ke 5 langkah di atas... Sekian....

Dipersilahkan bagi para sobat blogger yang ingin memberi masukkan atau tambahan mengenai postingan di atas...

<a href="http://christiantatelu.blogspot.com/2012/05/agar-blog-banyak-pengunjung.html" target="_blank">Agar Blog Banyak Pengunjung</a>

Pemrograman Berbasis Object

Modul Pemrograman Berbasis Object Nusamandiri

Silakan Download Disini :

http://www.ziddu.com/download/21931280/958.zip.html

Sistem Penunjang Keputusan



BAB II
LANDASAN TEORI
2.1       Pengertian Sistem
Secara leksikal, sistem berarti : susunan yang teratur dari pandangan, teori, asas dan sebagainya. Dengan kata lain, sistem adalah suatu kesatuan usaha yang terdiri dari bagian-bagian yang berkaitan satu sama lain yang berusaha mencapai suatu tujuan
2.1.1    Sifat-sifat dasar dari suatu sistem
  1. Pencapaian tujuan, orientasi pencapaian tujuan akan memberikan sifat dinamis kepada sistem memberi ciri perubahan yang terus menerus dalam usaha mencapai tujuan.
  2. Kesatuan usaha, mencerminkan suatu sifat dasar dari sistem dimana hasil keseluruhan melebihi dari jumlah bagian-bagiannya atau sering disebut konsep sinergi.
  3. Keterbukaan terhadap lingkungan, lingkungan merupakan sumber kesempatan maupun hambatan pengembangan.
  4. Transformasi, merupakan proses perubahan input menjadi output yang dilakukan oleh sistem.
Gambar 2.1 Proses Tranformasi Input menjadi Output

  1. Hubungan antar bagian, kaitan antara subsistem inilah yang akan memberikan analisis sistem suatu dasar pemahaman yang lebih luas.
  2. Mekanisme pengendalian, mekanisme ini menyangkut sistem umpan balik yang merupakan suatu bagian yang memberi informasi kepada sistem mengenai efek dari perilaku sistem terhadap pencapaian tujuan atau pemecahan persoalan yang dihadapi. Proses transformasi sistem dan mekanisme pengendalian dijelaskan dalam gambar :
Gambar 2.2 Proses Tranformasi Input menjadi Output Dalam Pengendalian

2.1.2    Pengertian Sistem Pendukung Keputusan
            Pada umumnya para ahli sependapat bahwa kata keputusan (decision) berarti pilihan (choice), yaitu pilihan dari dua atau lebih kemungkinan. Pengambilan keputusan hampir tidak merupakan plihan antara yang benar dan yang salah tetapi yang sering terjadi ialah pilihan antara yang “hampir benar” dan yang “mungkin salah”. Keputusan yang diambil biasanya dilakukan berdasarkan pertimbangan situasional, bahwa keputusan tersebut adalah keputusan terbaik. Walaupun keputusan biasa dikatakan sama dengan pilihan, ada perbedaan penting diantara keduanya. Sementara pakar melihat bahwa keputusan adalah “pilihan nyata” karena pilihan diartikan sebagai pilihan tentang tujuan termasuk pilihan tentang cara untuk mencapai tujuan itu, baik pada tingkat perorangan atau pada tingkat kolektif.
            Selain itu, keputusan dapat dilihat pada kaitannya dengan proses lebih dinamis yang diberi lebel pengambil keputusan. Keputusan dipandang sebagai proses karena terdiri dari atas satu seri aktivitas yang berkaitan dan tidak hanya dianggap sebagai tindakan bijaksana. Dengan kata lain, keputusan merupakan sebuah kesimpulan yang sudah dicapai sesudah dilakukan pertimbangan, yang terjadi setelah salah satu kemungkinan dipilih, sementara yang lain dikesampingkan. Dalam hal ini, yang dimaksud dengan pertimbangan ialah menganalisis beberapa kemungkinan atau alternatif lalu memilih satu diantaranya.

Proses pengambilan keputusan terbagi menjadi empat fase, yaitu :
  1. Inteligence
Tahap ini merupakan proses penelusuran dan pendeteksian dari lingkup problematika serta proses pengenalan masalah. Data masukan diperoleh, diproses, dan diuji dalam rangka mengidentifikasikan masalah.
  1. Design
Tahap ini merupakan proses menemukan, mengembangkan dan menganalisis alternatif tindakan yang bisa dilakukan. Tahap ini meliputi proses untuk mengerti masalah, menurunkan solusi dan menguji kelayakan solusi.


  1. Choice
Tahap ini dilakukan proses pemilihan diantara berbagai alternatif tindakan yang mungkin dijalankan. Hasil pemilihan tersebut kemudian diimplementasikan dalam proses pengambilan keputusan.
  1. Implementation
Pada tahap ini merupakan tahap pelaksanaan tindakan setelah mendapatkan pilihan keputusan yang terbaik.
               Gambar 2.3 Sistem Pendukung Keputusan
2.1.3    Pendekatan pengambilan keputusan
Pengambilan Keputusan dapat membuat keputusan dengan menggunakan satu atau beberapa pertimbangan berikut :

  1. Fakta
Seorang pengambilan keputusan yang selalu bekerja secara sistematis akan mengumpulkan semua fakta mengenai satu masalah dan hasilnya ialah kemungkinan keputusan akan lahir dengan sendirinya. Artinya, fakta itulah yang akan memberi petunjuk keputusan apa yang akan diambil. Namun, sebenarnya tidak semudah itu. Masalahnya, fakta yang ada tidak selamanya jelas dan lengkap. Bisa saja dua fakta melahirkan keputusan yang bertentangan pada saat pengambil keputusan mencari jalan keluar yang lain.
  1. Pengalaman
Pengalaman adalah guru terbaik. Seorang pengambil keputusan harus dapat memutuskan pertimbangan pengambilan keputusan berdasarkan pengalamannya. Seorang pengambil keputusan yang sudah menimba banyak pengalaman tentu lebih matang dalam membuat keputusan daripada pengambil keputusan yang sama sekali belum mempunyai pengalaman apa-apa. Namun, perlu diperhatikan bahwa peristiwa-peristiwa yang lampau tidak akan pernah sama dengan peristiwa-peristiwa pada saat ini. Oleh sebab itu, peyesuaian terhadap pengalaman seorang pengambil keputusan senantiasa diperlukan.
  1. Rasional Analitis
Pengambil keputusan rasional analitis mempertimbangkan semua alternatif dengan segala akibat dari pilihan yang diambilnya, menyusun segala akibat dan memperhatikan skala pilihan (scale of prefernces ) yang pasti, dan memilih alternatif yang memberikan hasil maksimum.
  1. Intuitif Emosional
Pengambil keputusan intuitif emosional menyukai kebiasaan dan pengalaman, perasaan yang mendalam, pemikiran, yang reflektif dan naluri dengan menggunakan proses alam bawah sadar. Proses ini dapat oleh naluri, orientasi kreatif, dan konfrontasi kreatif. Pengambil keputusan mempertimbangkan sejumlah alternatif dan peluang, secara serempak meloncat dari satu langkah dalam analisis atau mencari yang lain dan  kembali lagi. Mereka yang menentang pendekatan ini mengemukakan bahwa cara ini tidak secara efektif menggunakan semua sarana yang ada bagi pengambil keputusan modern.
  1. Pengambilan keputusan perilaku politis merupakan pengambilan keputusan individual dengan melakukan pendekatan kolektif, yang menyarankan agar organisasi tempat pengambilan keputusan bekerja membatasi pilihan yang ada. Keputusan diambil kalau beberapa orang yang terlibat dalam proses itu menyetujui bahwa mereka telah menemukan pemecahan. Mereka melakukan hal ini dengan saling menyesuaikan diri dan berunding, mengikuti peraturan permainan cara pengambilan keputusan dalam organisasi pada masa lalu. Pengambilan keputusan harus mempertimbangkan apakah hasil keputusan itu dapat dilaksanakan secara politis.      
         2.2       Analytical Hirarchy Process
            Proses pengambilan keputusan pada dasarnya adalah memilih suatu alternatif. Peralatan utama Analytical Hierarchy Process (AHP) adalah sebuah hirarki fungsional dengan input utamanya persepsi manusia. Dengan hirarki, suatu masalah kompleks dan tidak terstruktur dipecahkan ke dalam kelompok-kelompoknya. Kemudian kelompok-kelompok tersebut diatur menjadi suatu bentuk hirarki.
 Analytical Hirarchy Process (AHP) atau Proses Hirarki Analitik adalah suatu perangkat untuk pengambilan keputusan. Bentuknya sederhana, fleksibel dan berdaya guna besar (powerfull) untuk mendukung suatu proses pengambilan keputusan dengan multi kriteria, multi tujuan dan penuh dengan situasi kompleks. Perangkat ini juga seringkali digunakan untuk menentukan pilihan dari berbagai alternatif yang sulit.
AHP banyak digunakan karena ia dapat mengembangkan kemampuan seseorang untuk menggunakan logikanya dalam menghadapi permasalahan yang kompleks dan rumit. Hal ini dimungkinkan karena AHP menyediakan suatu prosedur untuk membuat prioritas terhadap pilihan-pilihan yang kaku, baik itu alternative tindakan, perencanaan ataupun kebijakan.
            AHP bekerja berdasarkan kombinasi input berbagi pertimbangan dari pembuat keputusan yang didasarkan pada informasi tentang elemen-elemen pendukung keputusan tersebut, yaitu untuk menentukan suatu set pengukuran prioritas dalam rangka evaluasi terhadap berbagai alternative yang akan diambil dalam suatu produk keputusan.
2.2.1    Konsep Dasar AHP
Prosedur AHP dimulai dengan dengan identifikasi berbagai elemen pendukang keputusan dan melakukan penilaian atasnya berdasarkan tingkat kepentingan, prefensi atau keberpihakan. Elemen-elemen ini dapat berupa alternatif tindakan, kriteria dan atribut yang pada akhirnya akan digunakan untuk menentukan prioritas atau peringkat dari serangkaian alternative keputusan yang akan diambil. Konsep dasar AHP adalah :

1.      Penyusunan Hierarki
Persoalan yang akan diselesaikan, diuraikan menjadi unsur-unsurnya, yaitu kriteria dan alternatif, kemudian disusun menjadi struktur hierarki.

2.   Penilaian Kriteria dan Alternatif
Untuk membuat pairwise comparison, Prof Saaty membuat skala perbandingan yang disebutnya sebagai skala fundamental yang diturunkan berdasarkan riset psikologis atas kemampuan individu dalam membuat suatu perbandingan secara berpasangan terhadap beberapa elemen yang akan diperbandingkan. Skala perbandingan terebut adalah sebagai berikut :



Intensitas Kepentingan

Definisi
1
Kedua elemen sama pentingnya
3
Salah satu elemen sedikit lebih penting
5
Salah satu elemen jelas lebih penting
7
Salah satu elemen sangat jelas lebih penting
9
Salah satu elemen paling penting
2.4.6.8
Apabila ragu-ragu antara dua nilai yang berdekatan
Gambar 2.4 Skala Perbandingan Pasangan
3.  Penentuan Prioritas
      Untuk setiap kriteria dan alternatif, perlu dilakukan perbandingan berpasangan (pairwise comparisons). Nilai-nilai perbandingan relatif kemudian diolah untuk menentukan peringkat relatif dari seluruh alternatif.
      Baik kriteria kualitatif, maupun kriteria kuantitatif, dapat dibandingkan sesuai dengan judgment yang telah ditentukan    untuk menghasilkan bobot dan prioritas dihitung dengan manipulasi matriks atau melalui penyelesaian matematik.
4.      konsistensi Logis
Semua elemen dikelompokkan secara logis dan diperingkatkan secara konsisten sesuai dengan suatu kriteria yang logis.



Kelebihan AHP dibandingkan dengan yang lainnya adalah :
  1. Struktur yang berhirarki, sebagai konsekuensi dari kriteria yang dipilih, sampai pada subkriteria yang paling dalam.
  2. Memperhitungkan validitas sampai dengan batas toleransi inkonsistensi berbagai kriteria dan alternatif yang dipilih oleh para pengambil keputusan
  3. Memperhitungkan daya tahan atau ketahanan output analisis sensitivitas pengambilan keputusan.
         2.2.2  Prinsip Kerja AHP
  1. Perumusan Masalah
Untuk menyelesaikan masalah, maka perlu dilakukan 3 langkah :           
    1. Penentuan sasaran yang yang ingin dicapai
    2. Penentuan kriteria pemilihan
    3. Penentuan alternatif pilihan
  1. Pembobotan Kriteria
Untuk menentukan bobot dari kriteria dapat dilkukan dengan cara :
·        Menentukan bobot secara sembarang.
·        Membuat skala interval untuk menentukan ranking setiap kriteria.
·        Menggunakan prinsip kerja AHP, yaitu perbandingan bepasangan (pairwise comparissons), tingkat kepentingan (importance) suatu kriteria relatif terhadap kriteria lain dapat dinyatakan dengan jelas.
3.      Penyelesaian dengan manipulasi matriks
            Setelah melakukan pembandingan kemudian dimasukan kedalam definisi matrks untuk diolah dalam menentukan bobot dari kriteria, yaitu dengan jalan menentukan nilai eigen (eigenvector ). Prosedur untuk mendapatan nilai eigen adalah:
1.      Kuadratkan matriks tersebut.
2.      Hitung jumlah nilai dari setiap baris, kemudian melakukan normalisasi.
3.      Hentikan proses, bila perbedaan antara jumlah dari dua perhitungan berturut-turut lebih kecil dari suatu nilai batas tertentu.
4.      Pembobotan alternatif
                  Matriks berpasangan dari alternatif-alternatif dari setiap kriteria kemudian disusun  untuk dapat dianalisis, maka jawaban dapat diperoleh dengan jalan mengalikan matriks bobot kriteria.
  1. Penyelesaian dengan persamaan matematik
Ada 3 langkah untuk menentukan besarnya bobot yang dimulai dari kasus khusus yang sederhana sampai dengan kasus-kasus umum, seperti berikut ini :
    1. Langkah 1 :
W / W   =  a( i,j =1,2,...,n)
W            =  bobot input dalam baris
W           =  bobot input dalam lajur
    1. Langkah 2
      W  = a W (i,j =1,2,...n)
      Untuk kasus-kasus umum mempunyai bentuk :
      W  =   (i,j =1,2,...,n)
      W  =  rataan dari 
3.  langkah 3
      Bila perkiraan a baik akan cenderung untuk dekat dengan nisbah W  / W. Jika n juga berubah maka n diubah menjadi max maka diperoleh :
      W =   (i =1,2,...,n)
           
Pengolahan Horizontal
            Pengolahan horizontal dimaksudkan untuk menyusun prioritas elemen keputusan setiap tingkat hirarki keputusan. Tahapannya menurut Saaty 1983 adalah sebagai berikut :
    1. Perkalian baris (z) dengan rumus :
    1. Perhitungan vektor prioritas atau vektor eigen
  adalah elemen vektor prioritas ke-i
    1. Perhitungan nilai eigen maksimum
VA = a x VP dengan VA = (V)
VB = VA / VP dengan VB = ( V)
Imax =        VB untuk i = 1,2,..., n
VA = VB = vektor antara
    1. Perhitungan indeks konsistensi (CI)
Pengukuran ini dimaksudkan untuk mengetahui konsistensi jawaban yang berpengaruh kepada kesahihan hasil. Rumusnya sebagai berikut :   
Untuk mengetahui aapakah CI dengan besaran tertentu cukup baik atau tidak, perlu diketahui rasio yang dianggap baik, yaitu apabila CR < 0.1. Rumus CR adalah :
Nilai RI merupakan nilai random indeks yang dikeluarkan oleh oarkridge laboratory yang berupa tabel berikut ini :
Ukuran Matriks (n)
Indeks Konsistensi Acak (RI)
1
0
2
0
3
0,52
4
0,89
5
1,11
6
1,25
7
1,35
8
1,40
9
1,45
10
1,49
Sumber : Atthirawong, Walailak, and Bart MacCarthy, An Application of the   Analytical Hierarchy Process to International m,;l on Decision - Making, University of Nottingham, 2001

Dalam metode AHP, kelompok memutuskan struktur hirarki keputusan yang mengandung n pilihan keputusan sesuai dengan masalah dan solusi yang diinginkan. Tiap individu pengambil keputusan (t) menentukaan prefensi relatif mereka (aiterhadap pasangan pilihan keputusan i dan j (ij=1,...,n),sehingga diperoleh matriks Adengan elemen a.
Misal,adalah vektor bobot yang dinormalisasi,sama dengan dan dan dapat diperoleh dengan memecahkan masalah nilai eigen berikut:
                                            ,
Di mana  merupakan nilai eigen terbesar dari Asehingga
Kemudian dilakukan perhitungan rasio konsistensi (CR) untuk menentukan tingkat inkosistensi dari prefensi tiap pengambil keputusan .
CR =
Di mana CI merupakan indeks konsistensi dari RI merupakan indeks random inkonsistensi.
Jika tingkat inkonsistensi tidak dapat diterima (CR  0,1),
pengambil keputusan disarankan merevisi dan menghitung kembali prefensi relatif mereka.
6.      Penggabungan Pendapat Responden
Pada dasarnya AHP dapat digunakan untuk mengolah data dari satu responden ahli. Namun demikian dalam aplikasinya penilaian kriteria  dan alternatif dilakukan oleh beberapa ahli multidisiplioner. Konsekuensinya pendapat para ahli tersebut perlu dicek konsistensinya satu persatu. Pendapat yang konsisten kemudian digabungkan dengan menggunakan geometrik :
                          = rata-rata geometrik
                                                                 n   = jumlah responden
                  
                                                                 Xi = penilaian oleh responden ke-i
            Sumber elib.unikom.ac.id/download.php?id=4617 
http://iratna444.blogspot.com/2007/03/sistem-pendukung-keputusan.html
http://astaqauliyah.com/2005/04/teori-teori-pengambilan-keputusan/
http://juliansablog.blogspot.com/2007/03/sistem-pendukung-keputusan.html

Popular Posts