A.
Pengertian
Jurnal
Jurnal
adalah terbitan berkala yang berbentuk pamflet ber-seri berisi bahan yang
sangat diminati orang saat di terbitkan.
B.
Tujuan
Penerbitan Jurnal
Tujuan penerbitan jurnal ilmiah, pada awalnya adalah
untuk memungkinkan para filsuf dan ilmuwan mengomunikasikan ide dan pemikiran
mereka kepada orang lain yang tertarik dalam subjek yang sama atau yang
berdekatan. Alasan yang sama juga
berlaku saat ini. Komunikasi melalui jurnal lebih cepat, dan bahkan lebih cepat
lagi dengan versi elektronik, dibandingkan dengan publikasi buku. Publikasi
buku dapat dilakukan setelah publikasi jurnal, atau publikasi jurnal merupakan
satu-satunya rekaman yang tersedia. Jurnal jenis ini biasanya diterbitkan oleh
masyarakat/asosiasi profesi atau ilmiah, universitas atau institusi belajar
lainnya, atau penerbit komersial.
C.
Macam
dan Jenis Jurnal
Ada berbagai macam jenis jurnal,
antara lain:
·
Jurnal ilmiah: Terbitan berkala yang
berbentuk pamflet yang berisi bahan ilmiah yang sangat diminati saat di
terbitkan.
·
Jurnal Akuntansi: Semua transaksi
keuangan suatu badan usaha atau organisasi yang di catat secara kronologis dan
bertujuan untuk pendataan. Dalam akuntansi di kenal 2 macam jurnal,yaitu:
Ø Jurnal
umum: Catatan akuntansi permanen yang pertama, yang di gunakan untuk mencatat
transaksi keuangan perusahaan secara kronologis dengan menyebutkan akun yang
ada di debet maupun kredit.
Ø Jurnal
khusus: Jurnal yang dapat di kelompokkan sesuai dengan jenis transaksinya.
Selain jurnal, masih ada berbagai macam tebitan
berkala, antara lain:
·
Majalah: Terbitan berkala yang bukan
harian, setiap keluar di beri halaman terpisah, biasanya di identifikasi dengan
tanggal dan bukan nomor ber-seri.
·
Bulletin: Terbitan berkala resmi yang di
keluarkan lembaga atau organisasi profesi ilmiah serta memuat berita, hasil,
dan laporan kgiatan dalam satu bidang.
·
Warkat warta: Terbitan pendek berisi
berita, termasuk kemajuan keilmuan yang berisi catatan singkat yang
mengutarakan materi secara umum dan tidak mendalam.
Selain itu, dari sisi teknis isi ada 3 macam berkala
ilmiah, yaitu:
·
Majalah teknis ilmiah: Majalah yang
memuat hasil dan temuan baru penelitian. Biasanya di gunakan sebagai sarana
untuk komunikasi para pakar spesialis.
·
Berkala semi ilmiah: Terbitan berkala
yang memuat tulisan teknis dengan cakupan yang bersifat siklopedia dan di
tujukan bagi mereka yang bukan ahli atau spesialis dalam bidang yang di
maksudkan.
·
Berkala sekunder: Berisi abstrak atau ringkasan majalah primer yang
disebut pula berkala penyari (abstracting jurnal).
Selain itu, untuk keperluan
pendidikan ada pula yang di sebut berkala tinjauan yang memuat berbagai artikel
ilmiah sejenis yang terbit beberapa tahun terakhir untuk memberikan gambaran
kemajuan menyeluruh suatu topik. Berdasarkan macam, pengertian, dan jenis
jurnal di atas, yang di maksud dengan jurnal ilmiah adalah terbitan berkala
yang berisi kajian-kajian ilmiah yang spesifik dan dalam bidang tertentu.
D.
Perbedaan
Jurnal dan Artikel
Jurnal
merupakan terbitan berkala berbentuk pamflet, sedangkan artikel menurut kamus
besar bahasa Indonesia adalah karya tulis lengkap. Misalnya, laporan berita
atau esai dalam majalah. Menurut definisi ini, sebuah artikel idealnya membahas
seluk beluk suatu tema secara tuntas. Oleh karena itu, beberapa orang mencoba
untuk merinci ciri-ciri sebuah artikel sebagai berikut:
·
Lugas
·
Logis
·
Tuntas
·
Objektif
·
Cermat
·
Jelas dan padat
Akan tetapi, karena tidak adanya
aturan baku sebuah artikel, maka sebagian orang menyanggah pendapat mengenai
ciri-ciri artikel di atas. Karena, penulisan artikel bisa tergantung oleh
tujuan penulisan artikel tersebut.
Tujuan pembuatan artikel antara
lain:
·
Tujuan Penugasan
·
Tujuan Informasi
·
Tujuan Persuasi (membujuk)
·
Tujuan Entertainment
·
Tujuan Eksistensi
·
Tujuan Kreatif
·
Tujuan Pemecahan masalah
E.
Hal
yang Perlu Diperhatikan dalam Penulisan Jurnal
·
Maksud dan tujuan penulisan jurnal
·
Ruang lingkup jurnal tersebut
·
Bahasa yang di gunakan dalam jurnal
·
Bentuk naskah jurnal
·
Isi naskah jurnal
·
Judul karangan dan nama pengarang
·
Daftar pustaka
·
Alamat redaksi
F.
Desain
Jurnal
Desain
adalah suatu rencana yang didasarkan pada suatu konsep yang dibuat sebelum
menerbitkan suatu jurnal. Sedangkan ukuran, bentuk dan penampilan atau struktur
pengaturan elemen-elemen jurnal disebut format. Dan cara elemen-elemen diatur
pada halaman tertentu disebut tata letak ( lay out ).
Dalam
semua komunikasi cetak, desain yang baik dapat membantu dan menyinari isinya.
Kombinasi desain yang baik dan isi yang miskin bisa gagal, tetapi apa yang
tampil miskin dengan isi yang bagus kadang-kadang mampu bertahan dan berhasil
baik.
G. Format dan Isi Jurnal
Artikel
jurnal atau karya tulis ilmiah bergaya jurnal, biasanya terdiri dari
bagian-bagian seperti: Judul, pengarang dan afiliasi institusi, abstrak,
pengantar, metode, hasil, diskusi, penghargaan, dan rujukan.
Susunan
bagian yang akan tampil dalam suatu artikel jurnal adalah sebagai berikut:
Proses
|
Bagian
|
Apa
yang telah saya lakukan secara singkat?
|
Abstrak
|
Apa
masalahnya?
|
Pengantar
|
Bagaimana
saya memecahkan masalah tersebut?
|
Bahan-bahan
dan metode
|
Apa
yang saya temukan?
|
Hasil
|
Apa
maknanya?
|
Diskusi
|
Siapa
yang membantu?
|
Penghargaan
|
Karya
siapa yang saya rujuk?
|
Rujukan
|
Informasi
tambahan
|
Lampiran
|
Ø Judul, Nama Pengarang, dan Afiliasi
Institusi
Fungsi:
Artikel
biasanya dimulai dengan judul singkat yang menggambarkan isi karya tersebut.
Sebaiknya menggunakan kata-kata deskriptif yang benar-benar berhubungan dengan
isi karya. Kebanyakan pembaca akan menentukan karya tersebut melalui database
elektronik dengan menelusur kata kunci yang ditemukan pada judul.
format:
·
Judul sebaiknya diketengahkan pada
bagian atas halaman pertama, tidak digaris bawah ataupun cetak miring.
·
Nama pengarang (pengarang utama pertama)
afiliasi institusi dicantumkan dua spasi setelah judul dan diketengahkan. Jika
pengarang lebih dari dua, nama dipisahkan dengan tanda koma, kecuali untuk nama
terakhir dipisahkan dengan menggunakan kata “dan”.
Ø Abstrak
Fungsi:
Abstrak
adalah ringkasan aspek-aspek utama dari keseluruhan karya tulis, biasanya dalam
satu paragraf dengan urutan sebagai berikut:
1. Masalah
yang diselidiki (atau tujuan), (diambil dari pengantar). Sebutkan tujuan dengan
jelas pada kalimat pertama atau kedua.
2. Rancangan
percobaan dan metode yang digunakan, (diambil dari metode). Ungkapkan dengan
jelas rancangan dasar studi, sebutkan atau uraikan dengan ringkas metodologi
dasar dan teknik kunci yang digunakan.
3. Temuan
utama termasuk hasil kuantitatif, atau kecenderungan (diambil dari hasil).
Laporkan semua hasil dengan menjawab masalah yang telah dikemukakan,
identifikasi kecenderungan, perubahan relatif atau perbedaan-perbedaan, dsb.
4. Ringkasan
interpretasi dan kesimpulan (diambil dari diskusi). Sebutkan dengan jelas
implikasi dari hasil yang diperoleh.
Jika judul dapat memberikan
pernyataan sangat sederhana tentang isi suatu artikel, maka abstrak memberikan
uraian lebih terperinci untuk masing-masing aspek utama dari karya tersebut.
Setiap aspek dapat terdiri dari dua atau tiga kalimat. Abstrak membantu pembaca
untuk memutuskan apakah mereka ingin membaca seluruh karya tersebut. Abstrak
merupakan satu-satunya bagian dari suatu karya yang dapat diperoleh melalui
penelusuran literatur elektronik, atau abstrak yang dipublikasikan.
Ø Pengantar
Fungsi:
1. Memperlihatkan
konteks dari karya yang diperlukan. Pengantar diisi dengan mendiskusikan
literatur utama penelitian (dengan kutipan) dan meringkaskan pemahaman kita
terkini tentang masalah yang diselidiki.
2. Menyatakan
tujuan dari karya dalam bentuk hipotesis, pertanyaan, atau masalah yang
diselidiki.
3. Menjelaskan
dengan ringkas dasar pemikiran atau alasan dan pendekatan,dan jika
memungkinkan, hasil yang mungkin diperoleh dari hasil studi tersebut.
Suatu pengantar harus dapat
menjawab pertanyaan:apa yang telah saya pelajari? Mengapa hal tersebut menjadi
suatu masalah yang penting? Apa yang kita ketahui tentang hal tersebut sebelum
saya melakukan studi ini? Bagaimana studi ini bisa memajukan pengetahuan?.
Ø Metode
Dalam bagian ini, kita menguraikan
dengan jelas bagaimana kita melaksanakan studi tersebut, dengan struktur dan
organisasi sebagai berikut:
1. Subjek
yang digunakan (tumbuhan, hewan, manusia,dsb.) dan penanganannya, kapan dan
dimana studi tersebut dilakukan (jika lokasi dan waktu menjadi faktor penting).
2. Jika
studi lapangan, suatu uraian tentang tempat studi termasuk fitur fisik dan
biologis dari lokasi yang sesungguhnya.
3. Percobaan
atau rancangan sampel (antara lain bagaimana percobaan atau studi
distrukturisasi, contoh, kontrol, perlakuan, variabel yang diukur, berapa
banyak sampel yang kumpulkan, replikasi, dsb.).
4. Protokol
untuk pengumpulan data, antara lain bagaimana prosedur penyelidikan telah
dilakukan.
5. Bagaimana
data tersebut dianalisis (prosedur statistik yang digunakan).
Penyajian sebaiknya diorganisasikan
sehingga pembaca akan memahami alur logis dari penyelidikan tersebut, untuk itu
diperlukan sub-heading. Secara umum, diberikan rincian kuantitatif (berapa
banyak, berapa lama,kapan, dsb.) tentang prosedur penyelidikan tersebut
sehingga ilmuwan lain dapat mereproduksinya. Kita juga harus menjelaskan
prosedur statistik yang digunakan untuk menganalisis hasil, termasuk tingkat
probabilitasnya.
Ø Hasil
Fungsi:
Menyajikan hasil utama secara
objektif, tanpa interpretasi dalam suatu susunan logis dan teratur menggunakan
bahan ilustratif (tabel dan gambar) maupun teks. Ringkasan analisis statistik
dapat dimuat dalam bentuk teks (biasanya dalam tanda kurung) tabel atau gambar
yang relevan (dalam bentuk legenda atau catatan kaki terhadap tabel atau
gambar). Hasil seharusnya diorganisasikan dalam suatu seri tabel dan atau
gambar secara berurutan untuk menyajikan temuan utama dalam susunan logis.
Ø Diskusi
Fungsi:
Untuk menginterpretasikan hasil
yaitu apa yang telah diketahui tentang subjek penyelidikan tersebut, dan
menjelaskan pemahaman baru terhadap masalah yang telah dikemukakan dengan
memperhatikan hasil yang diperoleh.
Ø Penghargaan
Jika di dalam penyelidikan tersebut
kita memperoleh suatu bantuan penting dalam hal pemikiran, perancangan,
pelaksanaan pekerjaan, atau memperoleh bahan-bahan dari seseorang, kita harus
menghargai bantuan mereka atas layanan atau bahan-bahan yang disediakan.
Ø Rujukan
Fungsi:
Bagian rujukan atau literatur yang
dikutip menyajikan suatu daftar rujukan yang benar-benar dikutip dalam karya
tulis, yang disusun secara alfabetis. Di dalam tulisan (terutama pada pengantar
dan diskusi), setiap merujuk pada suatu sumber informasi, kita harus membuat
kutipan darimana informasi tersebut diperoleh. Cara paling sederhana untuk itu
adalah dengan menggunakan tanda kurung, dan mencantumkan nama akhir pengarang
dan tahun publikasi di dalamnya. Beberapa jurnal seperti science, menggunakan
sistem nomor untuk rujukan.
0 komentar:
Posting Komentar